Rabu, 16 Juli 2025

Tips Self-Care

sumber:  Rahmayanty, D., Wahyuni, E., & Fridani, L. (2021). Mengenal pentingnya perawatan diri (self care) bagi konselor dalam menghadapi stres. TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 5(1), 125–131. https://doi.org/10.26539/teraputik.51669

Perawatan diri (atau self-care) itu kayak usaha atau "setoran" kita yang terus-menerus buat diri sendiri. Tujuannya? Biar kita bisa tetap eksis, sehat, dan merasa sejahtera. Konsep self-care ini menjelaskan bahwa kalau kita mau menjaga diri, banyak banget manfaatnya. Manfaat ini penting banget buat mempertahankan hidup kita, menjaga kesehatan fisik dan mental, dan bikin kita merasa nyaman dan bahagia. Kalau kita rajin dan benar melakukan perawatan diri, itu bisa membantu menjaga "pondasi" diri kita—baik itu fungsi tubuh, pikiran, maupun perkembangan diri kita sebagai manusia. Jadi, kita bisa berfungsi dengan baik.

Nah, kebalikannya, kalau kita mengabaikan perawatan diri ini (punya "defisit" perawatan diri), efeknya bisa fatal. Bukan cuma ke diri sendiri, tapi juga bisa berdampak negatif ke orang-orang di sekitar kita, bahkan lingkungan. Karena kalau kita sendiri bermasalah, bagaimana kita bisa berfungsi optimal untuk orang lain atau lingkungan, kan?Jadi, sesimpel itu. Perawatan diri itu penting banget buat keberlangsungan hidup dan kualitas hidup kita. Jangan sampai diabaikan ya!


Berikut ini terdapat beberapa tips self-care:

  1. Buat Jadwal, biar Nggak Keteteran

Intinya, coba deh bikin jadwal atau kalender khusus buat kegiatan yang bikin kamu senang dan rileks. Jangan cuma jadwal kerja doang! Misalnya, tandain tanggal buat makan siang bareng teman, jadwal olahraga, atau kumpul keluarga. Kata ahli, cara ini efektif banget buat memastikan kita punya waktu buat diri sendiri. Kan gampang diingat kalau sudah tercatat di kalender.

  1. Ingat Kenapa Kamu Suka Pekerjaanmu (dan Manfaatnya!)

Waktu kerja lagi stres berat, para psikoterapis ini mencoba ingat kembali kenapa mereka dulu suka banget sama profesi ini. Mereka fokus pada "hadiah" yang didapat dari pekerjaan mereka. Hadiah ini bukan cuma uang lho, tapi juga:

  1. Dapat Keluarga Baru: Mereka merasa seperti punya keluarga tambahan dari klien-klien yang mereka bantu.

  2. Kisah Hidup Seru: Ketemu banyak orang dengan karakter beda-beda, jadi bisa belajar banyak cerita dan pengalaman hidup yang unik.

  3. Makin Matang Emosinya: Pekerjaan ini ngelatih mereka jadi lebih sabar, empati, toleran, dan jago banget ngatasin masalah sehari-hari.

  4. Merasa Berguna: Senang banget rasanya kalau bisa bantu klien yang lagi sedih atau berduka. Ada kepuasan pribadi di situ.

  5. Hidup Penuh Makna: Setiap hari, mereka merasa hidupnya punya tujuan karena bisa melayani dan membantu orang lain.

  6. Diakui Orang: Kadang teman atau keluarga malah minta nasehat seolah mereka "dukun" yang tahu segalanya tentang manusia. Ini semacam pengakuan publik.

  7. Peluang Kerja Luas: Kalau jago, psikoterapis itu banyak dicari di mana-mana, dari rumah sakit, sekolah, sampai jadi dosen.

Jadi, kalau capek sama pekerjaanmu. Ingat lagi deh apa aja hal baik yang kemu dapat!

  1. Sadar kalau Ada "Bahaya" dari Dalam Diri

Perawatan diri itu dimulai dari mengenali dan mempersiapkan diri menghadapi hal-hal negatif yang muncul dari dalam diri kita. Misalnya rasa cemas, pikiran negatif, atau perasaan ingin menyerah. Kita harus tahu sinyal-sinyal bahaya ini supaya bisa mengatasinya dengan lebih efektif. Jangan pura-pura nggak tahu ya!

  1. Rawat Badanku, Perhatikan Tubuhku

Ini simpel tapi penting banget: jaga fisikmu! Artinya, usahakan tidur yang cukup, sering-sering istirahat, makan makanan bergizi, minum air yang banyak, dan jangan lupa olahraga. Tubuh yang sehat, pikiran juga ikut sehat.

  1. Jaga Hubungan Baik dengan Siapa Saja

Selain teman atau kolega di kantor, penting juga buat memelihara hubungan baik sama orang-orang di luar kerjaan. Misalnya pasangan, keluarga, sahabat, mentor pribadi, atau bahkan terapis pribadi kalau kamu punya. Punya support system di luar kerjaan itu penting banget biar nggak melulu mikir kerjaan.

  1. Tegas Sama Batasan Diri

Ini tentang menentukan batas yang jelas. Misalnya, berapa jam mau kerja dalam seminggu? Mau nggak terima klien malam-malam kalau belum bikin janji? Terus, berapa banyak istirahat yang kamu butuhkan setiap hari biar nggak gampang capek? Dengan punya batasan, kamu bisa jaga kualitas diri dan kerjaanmu.

  1. Ubah Cara Berpikirmu

Mulailah dengan sadar dan memantau apa yang kamu bilang ke diri sendiri, baik yang diucapkan langsung atau cuma dalam hati. Kalau kamu seorang psikoterapis, mereka diajarkan untuk:

  1. Rayakan keberhasilan kecilmu.

  2. Terima kalau kamu juga manusia biasa yang punya keterbatasan.

  3. Terima dirimu apa adanya tanpa syarat.

Intinya, hargai dirimu sendiri. Ingat, seringkali klien bisa jauh lebih baik karena bantuan mereka. Jadi, kenapa tidak menghargai diri sendiri?

  1. Punya Pelarian yang Sehat

Kalau lagi penat, para psikoterapis punya cara "kabur" yang sehat. Ini beberapa ide yang bisa kamu tiru:

  1. Istirahat: Biar ada waktu dan energi lebih.

  2. Rileks: Sesekali, entah itu meditasi atau cuma santai-santai.

  3. Tertawa: Nonton komedi, atau ngobrol sama teman yang lucu.

  4. Kumpul: Undang teman, keluarga, atau kolega buat ngobrol santai.

  5. Kegiatan Sosial/Amal: Bantu orang lain, biar hati lebih adem.

  6. Hobi Baru: Coba hal baru yang cuma buat senang-senang, bukan tuntutan.

  7. Liburan: Pergi ke tempat baru, biar pikiran segar.

  8. Baca Buku: Untuk hiburan, bukan buku pelajaran!

  9. Santai Tanpa Tuntutan: Nggak ngapa-ngapain juga nggak apa-apa, yang penting nyaman.

  10. Melukis: Atau kegiatan kreatif lainnya yang bisa menyalurkan ekspresi.

Intinya, carilah kegiatan yang bikin kamu lepas dari penat dan bisa recharging energi. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

To Be Care

latar belakang to be care  :    Di era digital saat ini, kebutuhan akan informasi yang cepat, akurat, dan mudah diakses semakin meningkat. W...