https://www.alodokter.com/ketahui-penyakit-pada-sistem-reproduksi-pria-dan-wanita
Penyakit pada sistem
reproduksi bisa menyerang pria maupun wanita. Penyakit ini bisa disebabkan oleh
infeksi, peradangan, kelainan genetik, gangguan hormon, bahkan kanker.
Penyakit yang menyerang sistem reproduksi ini berpeluang tinggi untuk menyebabkan
masalah kesuburan.
Sistem reproduksi pria
dan wanita masing-masing memiliki kekhasannya tersendiri. Meski begitu,
keduanya saling berhubungan, ini memungkinkan adanya pembuahan sel telur oleh
sel sperma yang nantinya akan berlanjut menjadi kehamilan.
Sistem reproduksi juga bisa mengalami gangguan atau penyakit. Karena struktur dan fungsi yang berbeda, penyakit pada sistem reproduksi pria dan wanita pun berbeda.
A. Penyakit pada
Sistem Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ luar dan dalam. Organ
reproduksi wanita bagian dalam meliputi vagina, rahim, saluran telur (tuba
falopi), dan indung telur (ovarium). Sementara organ reproduksi wanita bagian
luar terdiri dari vulva, kelenjar Bartholin, dan klitoris. Beberapa penyakit
sistem reproduksi wanita yang sering terjadi adalah:
1. Endometriosis
Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di bagian tubuh yang tidak semestinya. Jaringan ini bisa tumbuh di ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau bahkan di kandung kemih. Tumbuhnya jaringan di tempat yang salah dapat menyebabkan nyeri haid yang sangat terasa, perdarahan menstruasi yang banyak, nyeri saat berhubungan seks, serta kesulitan dalam hamil
2. Radang Panggul
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan infeksi dan masuk ke area panggul melalui vagina atau leher rahim. Salah satu penyebab utama radang panggul adalah penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Jika tidak ditangani secara tepat, kondisi ini dapat mengakibatkan nyeri panggul yang berkepanjangan, penghalang pada saluran telur, kesuburan yang terganggu, serta kehamilan di luar rahim.
3. PCOS
PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah gangguan yang memengaruhi keseimbangan hormon pada wanita. Penderita kondisi ini menghasilkan lebih banyak hormon androgen, yang merupakan hormon seks. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan hamil serta siklus menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali.
4. Miom
Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim. Tumor ini terbentuk dari jaringan otot yang ada di rahim. Penyakit ini termasuk gangguan pada sistem reproduksi wanita dan sering terjadi pada wanita usia produktif. Gejalanya mencakup perdarahan dari vagina yang tidak terjadi selama masa menstruasi, nyeri di daerah panggul, kram atau rasa nyeri di perut, nyeri di punggung, sering merasa ingin buang air kecil, serta rasa sakit saat berhubungan seksual.
5. Kanker
Kanker ini biasanya menyerang organ reproduksi wanita, kanker ini dikenal dengan istilah kanker ginekologi. Beberapa jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim, kanker ovarium, dan kanker vagina.
B. Penyakit pada Sistem
Reproduksi Pria
Pria juga memiliki sistem reproduksi yang berada di luar tubuh.
Organ reproduksi pria yang terletak di luar tubuh meliputi penis, skrotum
(kantung zakar), dan testis. Sedangkan organ reproduksi pria yang berada di
dalam tubuh adalah epididimis, saluran vas deferens, saluran kemih,
vesikula seminalis (kantung air mani), kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral.
Penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi pria adalah:
1.
Epididymitis
Penyakit ini terjadi karena adanya peradangan pada
epididimis, yaitu saluran yang terletak di dalam skrotum dan melekat pada
testis. Saluran ini berfungsi untuk mengangkut dan menyimpan sperma yang
dihasilkan oleh testis. Epididimitis dapat menyebabkan buah zakar membengkak
dan terasa nyeri, air mani berdarah, nyeri saat berkemih dan ejakulasi, serta
mengganggu kemampuan menghasilkan sperma.
2. Orchitis
Penyakit ini merupakan salah satu gangguan pada sistem
reproduksi pria yang sering terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis,
biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Orchitis dapat menyerang
satu testis atau bahkan kedua testis sekaligus. Seperti epididimitis, orchitis ini
juga bisa membuat buah zakar membesar dan terasa sakit. Jika tidak ditangani,
kondisi ini dapat menyebabkan ketidaksuburan.
3. Gangguan
Prostat
Prostat adalah kelenjar yang terletak di sistem
reproduksi pria dan mengelilingi saluran kemih atau uretra. Fungsi utama
prostat adalah menghasilkan cairan mani yang membantu mengentalkan sperma dan
melindungi sperma agar tetap sehat. Beberapa kondisi yang bisa terjadi pada
prostat antara lain peradangan prostat, yang disebut prostatitis, pembesaran
prostat yang disebut BPH, serta kanker prostat.
4.
Hipogonadisme
Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak
menghasilkan kadar testosteron yang cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat
menyebabkan penurunan libido, masalah dalam produksi sperma, gangguan fungsi
organ reproduksi, dan kesulitan menghasilkan keturunan.
5. Masalah
pada Penis
Masalah pada penis sering kali menjadi keluhan bagi
para pria. Beberapa penyakit yang dapat menyerang organ reproduksi pria antara
lain disfungsi ereksi, kelainan bentuk seperti hipospadia atau penis bengkok
(penyakit Peyronie), serta kanker penis.
Selain penyakit
pada sistem reproduksi yang sudah disebutkan tadi, pria dan Wanita juga bisa
terjangkit penyakit menular seksual, seperti herpes genital, HIV/AIDS, sifilis,
dan gonore. Penyakit ini menyebar dari satu orang ke orang lain melalui aktivitas
seksual. Penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi, baik pada pria maupun
wanita, bisa menyebabkan kesuburan terganggu. Karena itu, penting untuk selalu
menjaga kesehatan organ reproduksi dengan menjalani hubungan seks yang aman dan
rutin melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendeteksi adanya penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar