Rabu, 16 Juli 2025

To Be Care


  1. latar belakang to be care  : 

  Di era digital saat ini, kebutuhan akan informasi yang cepat, akurat, dan mudah diakses semakin meningkat. Website ini menjadi salah satu media utama dalam memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi kesehatan, baik seputar pencegahan, pengobatan, maupun gaya hidup sehat, memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan diri dan mendukung upaya lembaga kesehatan dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat. 

  Berawal dari diskusi kelompok yang sedang mencari nama untuk web yang akan dibuat, banyak ide dan masukan untuk nama web tetapi kami memilih dan bersepakat untuk laman web ini dengan tajuk “To Be Care”. 


  1. tujuan web to be care : 

agar memudahkan pengguna dalam mendapatkan informasi serta edukasi yang komprehensif tentang kesehatan dan meningkatkan kesadaran pengguna tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mengambil tindakan pencegahan.


  1. manfaat web to be care : 

dapat membantu pengguna dalam meningkat pengetahuan kesehatan mereka,memberikan informasi yang akurat dan terpercaya memulai artikel kesehatan serta menyediakan akses informasi kesehatan yang mudah.


Penyakit Umum & Pencegahannya

https://www.jpkmsuryasumirat.com/berita/artikel/107-30-jenis-penyakit-menular-penyebab-dan-pencegahannya

https://www.alodokter.com/7-jenis-penyakit-tropis-dan-cara-pencegahannya

1. Demam Berdarah

Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan

melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Tanda-tanda penyakit ini biasanya muncul dalam

kurun waktu 4 hingga 6 hari setelah tergigit.

Beberapa gejala umum dari demam berdarah meliputi:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Nyeri pada otot dan tulang
  • Penurunan nafsu makan
  • Muncul ruam kemerahan, biasanya antara hari ke-2 hingga ke-5 setelah demam

Untuk menghindari penyebaran penyakit ini, dianjurkan menggunakan kelambu saat

tidur serta memasang kasa pelindung pada ventilasi seperti jendela dan pintu.

Pemerintah juga menganjurkan masyarakat untuk menerapkan program 3M Plus

sebagai upaya pencegahan, yaitu: menguras wadah penampungan air, menutup rapat

tempat penyimpanan air, dan mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi

menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.


2. Malaria

Malaria merupakan penyakit tropis yang masih menjadi endemi di Indonesia.

Penyakit ini disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk

Anopheles betina. Gejala malaria biasanya muncul antara 10 hingga 15 hari

setelah tergigit. Penderitanya dapat mengalami demam, sakit kepala, menggigil,

keringat berlebih, nyeri otot dan tulang, mual, muntah, serta tubuh terasa lemas.

Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa berkembang menjadi malaria berat

yang dapat menyerang otak. Pencegahan malaria pada dasarnya mirip dengan upaya

mencegah demam berdarah, yaitu dengan menghindari gigitan nyamuk dan menjaga

lingkungan tetap bersih agar nyamuk tidak bersarang di dalam maupun sekitar rumah.

Sebagai tambahan, pencegahan juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat

antimalaria jenis profilaksis, seperti doksisiklin, sesuai anjuran dokter.


3. Tifus

Tifus adalah penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri salmonella.

Biasanya ditandai dengan demam yang suhunya naik secara bertahap hingga membuat

pendeita menggigil. Biasanya demam terjadi di malam hari dan mereda, kemudian akan

naik lagi di malam berikutnya. Gejala yang lain dapat berupa sakit kepala, sakit di bagian

perut, denyut jantung menurun, sampai kehilangan nafsu makan. Gejala yang biasa muncul

pada penyakit tifus yaitu seperti, Melalui makanan yang tercemar bakteri salmonella ini

bisa terjadi karena sumber makanan yang tidak sehat ataupun pembersihan yang tidak baik

sebelum bahan makanan tersebut dimakan. Bahkan pada sebagian kasus, ada yang disebabkan

menempelnya lalat pada makanan yang sebelumnya hingga di tinja atau kotoran milik penderita

tifus. Akhirnya lalat tersebut menjadi perantara penularan tifus, melalui tangan dan kuku yang

tidak bersih sehingga tanpakita sadari bakteri salmonella yang bisa saja terdapat pada tangan

dan kuku kita masuk ke dalam mulut, Melalui air yang digunakan untuk minum atau mencuci

piring dan gelas dan peralatan makan lainnya untuk itulah beberapa ahli mengatakan bahwa

bahaya air minum isi ulanwajib diwaspadai, Melalui kulit bakteri ini dapat masuk lewat

kulit yang terkoyak akibat luka bisa luka bekas operasi terjauth atau luka lainnya, tifus juga

dapat menular melalui lingkungan yang tidak bersih. Pencegahan penyakit tifus ini kita dapat

memastikan kebersihan bahan makanan sebelum memasaknya, mencuci tangan secara teratur

terutama sebelum dan setelah makan, membersihkan luka dan segera mengobatinya,

hindari jajan pinggir jalan yang terlihat tidak higenis, menjaga daya tahan tubuh, dan

memakan makanan untuk penyakit tifus.


4. Pneumonia

Pneumonia atau radang paru-paru adalah suatu peradangan yang disebabkan oleh bakteri, virus,

maupun parasit lainnya. Peradangan terjadi pada pulmonary alveolus (alveoli) yang seharusnya

bertugas untuk menyerap oksigen dari atmosfer. Akan tetapi karena terjadinya peradangan,

organ ini menjadi terisi cairan sehingga penyerapan oksigen terganggu dan menyebabkan sulit

bernapas. Gejalanya dmulai dari demam, batuk, hingga mengalami kesulitan bernapas.

Penyakit pneumonia ini biasanya mengalami gejala awal yaitu sesak napas diikuti serta dengan

adanya demam dan batuk berdahak. Pneumonia ini juga bisa mengalami penularan yaitu melalui

udara yang tercemar oleh bakteri, virus, atau parasit penyebab pneumonia.

Begitu juga udara yang terpapar penyebab pneumonia yang berasal dari penderita.

Pencegahandalam penyakit pneumonia ini bisa dilakukan dengan cara mengenakan masker

atau pelindung pernapasan apabila dekat dengan sumber risiko penularan pneumonia dan

menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat melawan semua virus atau

bakteri yang masuk ke dalam tubuh.


Teknik Relaksasi Psikologis Dalam Mengurangi Tekanan Hidup

Sinaga, E. J. (2024). Efektivitas Teknik Relaksasi Psikologis dalam Mengurangi Tekanan Hidup https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=latihan+relaksasi+untuk+gangguan+mental&btnG=#d=gs_qabs&t=1752253583115&u=%23p%3Ds1CzI-prw_4J 

Tekanan hidup adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia masa kini.

Perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi membuat individu menghadapi

berbagai tuntutan di bidang sosial, ekonomi, dan emosional yang semakin kompleks.


Faktor-faktor seperti beban kerja, ketidakpastian masa depan, konflik antarpribadi,

serta tuntutan sosial yang tinggi dapat menimbulkan tekanan hidup yang signifikan.

Jika tekanan ini berlangsung lama tanpa penanganan yang tepat, dapat menyebabkan

gangguan psikologis seperti stres kronis, kecemasan, dan depresi.


Menurut WHO, stres merupakan salah satu penyebab utama gangguan kesehatan

mental di dunia. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan strategi penanganan

yang efektif, mudah diakses, dan minim efek samping. Salah satu pendekatan yang

kini banyak digunakan dalam psikologi adalah teknik relaksasi psikologis, yaitu

metode yang bertujuan menenangkan pikiran dan tubuh serta membantu individu

mengurangi ketegangan emosi dan fisik.


Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi mindfulness, relaksasi otot

progresif, dan visualisasi terpandu telah terbukti secara ilmiah dapat mengurangi

stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis. Pendekatan ini bekerja dengan

mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang menurunkan respons stres tubuh dan

mengembalikan keseimbangan fisiologis. Teknik relaksasi juga mudah dilakukan,

biayanya rendah, dan fleksibel untuk berbagai situasi, serta tidak menimbulkan efek

samping seperti obat-obatan. Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada keteraturan

latihan, pemahaman metode, motivasi internal, dan dukungan lingkungan. 

  1. Jenis-Jenis Teknik Relaksasi 

  • Pernapasan Dalam:

Teknik ini mengajak individu untuk memusatkan perhatian pada proses pernapasan

dengan cara perlahan dan teratur. Tujuannya adalah menurunkan respons stres dengan

mengaktifkan sistem saraf parasimpatis. Jika dilakukan secara rutin, teknik ini dapat

menurunkan detak jantung, tekanan darah, dan memberikan rasa tenang serta kendali diri.

Berikut link vidio youtube mengenai bagaimana teknik relaksasi pernapasan dalam :

https://youtube.com/shorts/xCBDAMpvtKI?si=ZEiJfw3iKm0tYmWB

  • Meditasi Mindfulness:

Mindfulness adalah keterampilan untuk menyadari keadaan saat ini tanpa menghakimi.

Dalam praktiknya, individu diarahkan untuk memperhatikan nafas, pikiran, dan sensasi

tubuh tanpa mengubahnya. Penelitian menunjukkan bahwa mindfulness efektif mengurangi

stres, kecemasan, dan depresi, serta membantu meningkatkan pengendalian emosi. 

Berikut link vidio mengenai meditasi mindfulness :

https://youtu.be/4wKh265mCiA?si=74pEYEOqaXSYr7l9

  • Relaksasi Otot Progresif:

Teknik ini melibatkan peregangan dan pelepasan otot secara berurutan untuk

meningkatkan kesadaran tubuh dan mengurangi ketegangan fisik.

Dengan mengenali dan melepaskan ketegangan otot, individu dapat mengurangi

stres fisik yang sering menyertai tekanan psikologis.

Berikut link vidio mengenai relaksasi otot progesif :

https://youtu.be/SH2PjUWqKNY?si=siKBM_HBjqA2MTT6

  • Visualisasi Terpandu:

Teknik ini mengajak individu membayangkan suasana yang menenangkan, seperti pantai

atau hutan, disertai instruksi relaksasi. Hal ini merangsang sistem saraf agar tubuh bereaksi

seolah-olah benar-benar berada di tempat tersebut, sehingga mengurangi kecemasan dan

meningkatkan kenyamanan. 

  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas teknik relaksasi

Keberhasilan teknik relaksasi tidak sama untuk setiap orang dan dipengaruhi oleh

beberapa faktor, seperti:

- Konsistensi Latihan: Latihan yang dilakukan secara rutin akan memberikan hasil yang

   lebih stabil dibandingkan latihan yang hanya dilakukan saat stres muncul.

- Kesesuaian Metode: Setiap individu memiliki preferensi dan karakteristik yang berbeda,

   sehingga pemilihan teknik yang tepat sangat penting.

- Pemahaman dan Komitmen: Individu yang memahami dan berkomitmen untuk

    menerapkan teknik relaksasi akan mendapatkan manfaat lebih besar.

- Dukungan Sosial: Dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas akan memperkuat

   motivasi untuk rutin berlatih.

To Be Care

latar belakang to be care  :    Di era digital saat ini, kebutuhan akan informasi yang cepat, akurat, dan mudah diakses semakin meningkat. W...